“Domu” berasal dari bahasa Tapanuli Pardomuan yang bermakna persahabatan dan “Dame” berasal dari kata Pardamean yang bermakna perdamaian. Harapan kami, dengan lahirnya bayi orangutan kembar ini, kehidupan orangutan di dunia dapat terus terlestarikan dan orangutan hidup dengan penuh kedamaian di rumahnya sendiri, tanpa ada ancaman dari pihak-pihak yang berkepentingan.
DOMU & DAME ─ KERA TERBESAR DAN TERLANGKA DI DUNIA.
Domu, Dame dan 800 individu Orangutan Tapanuli lainnya merupakan spesies pertama kera besar yang baru ditemukan selama hampir satu abad. Spesies ini pertama kali dideskripsikan pada awal November 2017 melalui penelitian yang dipublikasikan di jurnal Current Biology.
Jumlahnya yang kurang dari 800 individu membuat Orangutan Tapanuli masuk ke dalam daftar merah The International Union for Conservation of Nature (IUCN) sebagai spesies yang “sangat terancam punah” (critically endangered). Ditambah lagi, perkembangbiakkan mereka sangat lambat, bahkan orangutan betina baru bisa punya anak pertama di umur 15 tahun. Jarak antar melahirkan anak pun sekitar 8 atau 9 tahun lamanya dan mereka hanya bisa bertahan sampai umur 50-60 tahun. Ini dia beberapa fakta yang harus Beauty Lovers ketahui tentang Orangutan Tapanuli!
BIODIVERSITAS DI HUTAN BATANG TORU
Hutan Batang Toru memiliki keanekaragaman hayati fauna yang sangat tinggi. Tujuh puluh lima spesies mamalia telah tercatat, termasuk spesies yang sangat langka seperti HARIMAU SUMATERA, ORANGUTAN TAPANULI, dan TAPIR. Flora hutan Batang Toru juga tidak kalah fantastis. Hutan Batang Toru adalah mosaik yang terdiri dari berbagai tipe hutan.
ANCAMAN BAGI DOMU & DAME
Beauty Lovers harus tahu, Domu & Dame hidup dengan penuh perjuangan. Keluarga mereka hidup terpisah dengan populasi orangutan lainnya. Sebab keberadaan orangutan tersebar di 3 lokasi Hutan Batang Toru yang terpecah oleh lembah Patahan Sumatra, yaitu di Blok Barat dengan perkiraan 600 individu, Blok Timur dengan perkiran 160 individu, dan di Cagar Alam Sibualbuali dengan perkiraan kurang dari 30 individu saja. Kondisi yang terpisah-pisah ini membuat orangutan berpotensi untuk melalukan perkawinan antar kerabat (inbreeding) yang sangat tidak baik secara genetika dan juga wilayah yang sempit tidak memberikan daya dukung yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Di ekosistem Batang Toru, Orangutan Tapanuli juga dihantui oleh berbagai ancaman, di antaranya perluasan tambang emas dan perak, perambahan ilegal, perburuan, dan logging.
Sejak Juni 2016, dengan donasi dari Anda kami berkomitmen dalam membangun The Body Shop Bio-Bridge di hutan Batang Toru, Sumatra Utara. Bio-Bridges berfungsi membangun koneksi antar habitat yang terpecah dalam suatu ekosistem sehingga membantu perkembangbiakan spesies langka yang terancam punah dan membantu masyarakat setempat untuk hidup lebih baik.Nah, sekarang Beauty Lovers sudah lebih kenal kan dengan si kembar dan teman-temannya? Jangan sampai mereka semua punah karena ulah kita semua. Yuk, bantu lestarikan Domu, Dame, 800 individu Orangutan Tapanuli yang tersisa beserta Hutan Batang Toru─rumah mereka. Bantuan Anda bisa disalurkan melalui seluruh kasir The Body Shop di seluruh Indonesia.